24 Desember 2010

15 Takut: Faces of Fear [2008]


rating 7/10

takut, adalah sebuah antologi horor indonesia yang tayang di blitz dan diputar dibeberapa event. makanya gue sempet nggak tau kalo film arahan tujuh sutradara muda berbakat ini pernah ada. beruntung, nggak lama setelah liat trailernya di film indo ecek-ecek yang gue sewa, muncul DVD originalnya dengan lambang jive! collection. hmm, biasanya film-film dengan logo seperti ini layak koleksi dan nggak salah! this is antologi horor buatan anak negeri. please jangan bandingin sama horor luar. meski isu yang beredar sempet mengatakan kalo film ini mengekor kesuksesan antologi horor dari negeri gajah putih berjudul 4bia (baca: phobia). tapi, dengan tegas, gue membantah hal itu. kalo jiplak ya nggak lah. orang dari segi apapun beda selain genre yang sama.

dengan berbagai ekspetasi gue pun menonton film ini. oke, langsung aja gue review satu-satu.


1. SHOW UNIT / RUMAH CONTOH

Bayu (Lukman Sardi) dan Dinna (Marcella Zalianty) adalah pasangan yang bulan depan akan menikah dan saat ini tinggal di sebuah kompleks perumahan mewah. Dinna dahulu bercerai dengan suaminya Andre (Donny Alamsyah) dimana dari pernikahan itu berbuahlah seorang putri bernama Shira. Dalam pesta di rumah tetangganya, Bayu melihat lampu rumahnya menyala dan menyangka rumahnya dimasuki oleh perampok. Bayu pun masuk dengan menggenggam pisau dan berusaha mencari perampok, namun malah menusuk Shira yang ternyata hanya ingin mengagetkan Bayu saja. Berkeringat dingin karena membunuh Shira yang tidak bersalah, dalam ketakutannya Bayu memasukkan mayat Shira ke dalam bagasi mobilnya. Saat itu, Andre yang ingin menjemput Shira, berusaha masuk ke dalam rumah tapi terus dihalangi Bayu. Bayupun terpaksa membunuh Andre yang kebetulan melihat isi bagasi mobilnya. Bayu berniat memasukkan mayat Andre ke dalam bagasi mobilnya, namun saat membuka bagasi, ia kaget melihat mayat Shira sudah tidak ada. Karena bingung, Bayu cemas dan hanya bisa membuang mayat Andre saja.

Keesokan paginya, seorang penelpon misterius menghubungi Bayu dan berkata kepada Bayu apabila ingin tahu dimana mayat Shira, Bayu harus mengikuti instruksinya. Kehilangan Shira ditutupi oleh Bayu sebagai sebuah penculikan. Bayu pun memasukkan uang tebusan ke dalam tempat sampah di taman kompleks perumahan, namun segera kembali ke rumah, mengetahui lokasi mayat Shira berada di rumahnya sendiri

film ini cenderung mengarah ke thriller psikologis yang dialami pemainnya. multi plotnya simpel tapi pembangunan karakternya keren banget. cuman yang rada aneh tuh endingnya. gak mau berspoiler ria deh. yang jelas spoiler ini berhubungan dengan darah! rating: 3/5


2. TITISAN NAYA

Naya (Dinna Olivia) adalah seorang gadis berpola pikir metropolitan dan modern. Namun ia dilahirkan di keluarga Jawa yang adat-adatnya masih dipertahankan. Malam itu Naya harus menginap di tempat keluarga jauhnya yang sedang mengadakan sebuah upacara cuci keris keramat adat kejawen bersama seluruh anggota keluarga besar. Bukannya mengikuti, ia malah merayu sepupunya Leo (Junior Liem) di kamar atas. Diatas, Leo memperingatkan Naya atas sikap Naya yang acuh dan kurang ajar terhadap upacara tersebut. Saat Naya dan Leo hampir berciuman, lampu mati tepat saat ayam yang digunakan sebagai prosesi ritual meninggal. Dalam kegelapan, Naya kehilangan Leo yang mencari Ibunya, dan Naya yang mencari di bawah, melihat seorang wanita penari Jawa berada di tengah aula yang seharusnya dipenuhi sesajen dan keluarga Naya yang menyaksikan pencucian keris. Naya sendiri yang dengan bantuan cahaya ponselnya, terus menerus melihat penampakan arwah leluhurnya yang tidak terima dihina keturunannya sendiri. Naya yang ketakutan, ternyata terperangkap dalam ilusi yang dibuat oleh para leluhurnya. Sementara tubuh Naya, kerasukan dan menari ditengah aula seperti yang Naya lihat didalam ilusinya.

sutradaranya riri riza. dan produsernya jelas mira lesmana. dua sosok yang saling ketergantungan kayak tai sama kloset. ups, bukan nyidir nih. haha... tapi emang bener, bahkan di film pendek pun mereka nggak suka membaur. lho, kenapa jadi ngomongin riri-mira? back to the topic! overall meski mengangkat hal-hal yang indonesia banget, tapi gue ngerasa bosen lihatnya. yang gue salut adalah akting dinna olivia. begitu all out. sayang, sekarang udah jarang ngeksis nih cewek. pilih-pilih peran yang bermutu ya? gak papa deh. jangan kayak dewi perssik, atiqoh hasiholan, julia perez atau fahrani yang pengen nampang doang dengan akting di film nyampah! rating: 2.5/5


3. PEPPER / PENGINTIP

Bambang (Epy Kusnandar) adalah seorang pria yang bertugas sebagai petugas kebersihan / cleaning service yang sangat gemar dengan hobi (voyeur), dimana ia sangat mencintai dan menikmati keindahan tubuh wanita melalui lubang intip. Suatu hari ia mengunjungi sebuah teater yang menyuguhkan pertunjukan wayang orang. Bambang diberikan tiket gratis oleh seorang pengelola teater itu, dan menonton pertunjukan tentang Sarpanaka (Wiwid Gunawan). Bambang terpikat dengan gemulai dan misteriusnya penari Sarpanaka dan ingin sekali menikmati keindahan tubuh sang penari wanita tersebut. Setelah pertunjukan selesai, Bambang menyelinap ke belakang panggung dan mengintip kamar ganti wanita itu. Bambang yang lengah sejenak, kaget melihat wanita itu menghilang. Pintu tidak dikunci dan Bambang masuk ke kamar itu, dan menemukan bahwa kamar yang dikiranya kosong itu menyimpan bola-bola mata yang diawetkan. Sebelum ia sempat kabur, penari wanita misterius itu ternyata bersembunyi di balik pintu dan mengunci pintu. Bambang terhipnotis oleh gerakan sensual wanita misterius dan jadi terduduk setengah sadar. Lalu wanita itu mengenakan topeng Jawa dan kuku palsu panjang yang digunakan sebagai ornamen pertunjukan wayang, dan mencungkil mata Bambang. Hal itu disaksikan oleh pengelola teater yang memberikan tiket kepada Bambang, karena ialah yang menjadi dalang pencari korban sang wanita misterius. Wanita misterius itu ternyata mendapatkan kecantikan dan kemolekan tubuh dengan mengambil mata milik pria-pria yang menyukai kemolekannya.

film yang durasinya paling pendek ini disutradari oleh ray nayoan. rada nggak ngeh juga sama pengeksekusiannya. dan efeknya terlalu lebeh bagi gue. tapi tok*t si wiwied oke juga. menggoda iman. *PLAKK, jaga mata!*. rating: 2/5


4. THE LIST / DAFTAR

Andre (Fauzi Baadila) menemukan dirinya mulai terganggu oleh ilmu santet aneh yang dikirim oleh mantan pacarnya yang pencemburu, Sarah (Shanty). Sarah yang dendam kepada Andre membayar seorang Dukun (Ahmad Syaeful Anwar) yang disewa Sarah untuk menghukum Andre dalam serentetan adegan serangan ilmu hitam yang lucu namun menyeramkan. Sarah meminta dukun tersebut agar ia bisa melihat Andre dan supaya Andre bisa melihat Sarah juga. Dan demikianlah yang terjadi, Sarah melihat Andre dalam pantulan air sang Dukun dan Andre melihat Sarah dengan TV-nya. Saat Andre akhirnya sekarat oleh seekor kalajengking yang memasuki kepalanya, Andre berkata bahwa ia juga menyewa dukun juga. Sebelum Sarah mengerti maksudnya, Andre meninggal secara mengerikan. Sarah tiba-tiba mendapati perutnya diisi kelabang dan juga mati secara kesakitan dan tidak kalah mengerikan. Dalam catatan sang Dukun, tertulis di akhir catatan santet yang bertuliskan "serangan kelabang". Ternyata Andre telah membayar dukun yang sama untuk mencelakai Sarah.

huahuahua, gokil nih film arahan Robby Ertanto. plot yang sangat unik. meski bagian ngomong via tivi tuh sangat sinetron. standing applause buat make up efeknya. keren banget. rating: 3/5


5. THE RESCUE / PENYELAMATAN

Ledakan "Laboratorium Namro-4" di Jakarta membuat sebuah virus aneh menyebar dengan ganas, membuat Jakarta diambang kehancuran dan menjadikannya kota mati yang secara resmi dikarantina. Jakarta kini dipenuhi sekelompok 'manusia' haus darah yang memburu semua makhluk yang bergerak untuk dimangsa. Tim Gegana dikirim ke kota Jakarta dalam sebuah Operasi Penyelamatan untuk mencari sisa-sisa manusia yang belum terjangkit. Gadis (Eva Celia) dan Anton (Sogi Indra Dhuaja)adalah warga sipil yang berhasil ditemukan oleh tim Gegana yang turun dalam operasi tersebut, yaitu Antariksa (Reuben Elishama), Ngurah Rai (Ananda George), dan Hatta (Tegar Satrya). Cerita ini menceritakan usaha tim tersebut untuk keluar dari sebuah gedung yang menjadi sarang ribuan "manusia ganas" ke gedung lain yang menjadi titik penjemputan helikopter penyelamat. Hatta meninggal dalam perjalanan tersebut, sementara Anton dan Antariksa yang berpencar dari lainnya, berhasil sampai duluan ke tempat tersebut. Gadis dan Ngurah Rai hampir sampai ke tempat itu, tetapi seorang manusia terinfeksi menyerang dan menggigit Ngurah Rai secara tiba-tiba. Antariksa berhasil menghalau manusia ganas itu dan dalam kesedihannya terpaksa membunuh Ngurah Rai yang telah terinfeksi virus. Antariksa, Anton, dan Gadis mendengar suara helikopter datang, dan naik ke helikopter tersebut, tanpa menyadari bahwa mata Gadis memancarkan warna aneh yang mengindikasikan bahwa dia juga telah terjangkit virus ganas tersebut.

salut sama usahanya raditya sidharta mengambil tema zombi-zombian. tapi entah kenapa film ini sangat lebay.com *ketawa ngakak tapi nggak guling-guling*. film paling nggak banget yang ada disini. rating: 2/5


6. DARA

Dara (Shareefa Daanish) adalah seorang juru masak sekaligus pemilik sebuah restoran mahal. Perawakan Dara yang anggun dan cantik membuat banyak pria tertarik dan datang ke rumahnya. Adjie (Mike Muliadro), Eko (Dendy Subangil), dan Rama (Ruli Lubis) datang di waktu yang hampir bersamaan, padahal Dara sudah mengatur mereka untuk datang di malam berbeda. Adjie yang memang direncanakan datang malam itu oleh Dara, diberi obat tidur dan dikurung di kamar jagal yang berisi potongan-potongan tubuh manusia. Sebelum Dara sempat menghabisinya, Eko datang dan membuat Dara terpaksa meniggalkan Adjie dalam keadaan terikat tak berdaya. Eko pun disediakan makan malam oleh Dara. Dalam suasana tak terduga, Rama pun juga datang dan juga dihidangkan makan malam oleh Dara. Musik klasik mengiringi pembicaraan mereka berdua, tapi, Adjie berhasil melepas penutup mulutnya dan tentunya berteriak minta tolong di tengah proses melepaskan diri itu. Hal itu membuat Eko curiga, saat ia berdiri, Dara yang sudah menyiapkan banyak senjata dibawah meja makan, mengambil golok dan menggorok leher Eko hingga Eko menggelepar di lantai, sementara Rama hanya terduduk mati kutu karena ketakutan.

Adjie berhasil keluar dari kamar dan menyaksikan bagaimana Rama dipenggal oleh Dara secara mengerikan. Adjie tak dapat lari meninggalkan rumah tersebut karena Dara sedang mengeksekusi Rama di satu-satunya pintu keluar. Adjie terpaksa bersembunyi di kamar jagal yang menjadi tempat pertama ia disekap. Dara pun kembali ke kamar jagalnya dan disana terjadi serang-serangan menakutkan oleh Dara, namun Adjie berhasil kabur meninggalkan sebilah pisau tertancap di tangan Dara yang berteriak kesakitan dengan mengerikan. Adjie pun berhasil keluar dari rumah Dara dan bersiap menyalakan mobil, namun kuncinya terjatuh ke bawah. Saat itu Dara tiba-tiba muncul dan mengayunkan gergaji mesin ke tubuh Adjie dengan sadis dan membunuhnya. Film diakhiri dengan Dara kembali di restoran larisnya. Dara berjalan ke belakang restorannya untuk mengambil stok daging yang ternyata adalah daging manusia. Dara pun tersenyum menakutkan saat melihat semua pelanggan restorannya tampak menikmati hidangan dagingnya, dan berjalan seiring latar film menjadi hitam, dan Dara tersenyum tersungging menghadap penonton.

ini, versi awal dari film rumah dara. sumpah mampus gue berkali-kali nutup mata saat nonton film ini. dan nekat heboh memenuhi 21 bareng komplotan gue saat versi panjangnya rilis dibioskop. gokil! rating: 4.5/5

dilihat secara keseluruhan film ini very entertaining. gua nggak bisa ngebayangin kalo suatu hari nanti ada antologi film horror lagi dengan sutradara macam nayato fio nuala, kk dheraaj, helfi kardit, arie aziz, koya pagayo (lho?) dan ian jacobs (eh, sudah disebutin tadi). pasti filmnya bakalan kancut!

http://www.smileycodes.info

plot credit to wikipedia

15 komentar :

  1. Paling klasik dan ok ya cuma ruma dara..selain nya biasa aja yah..gak bgtu importante. hahahahhaa

    penambahan peran julie estele SALAH BESAR!!! karna jadi tambah biasa jaja..kaya kuntilanak trilogy!



    jacko nu binal tea.

    BalasHapus
  2. Benerr. kayaknya cuma Rumah Dara aja yang berkesan . . .

    BalasHapus
  3. Berhubung aku gak liat semuanya, aku ngoment ini berdasar revienya. Aku jd pengen liat film ruma dara. untuk yang lainnya itu aku ga tertarik soalnya tema yang di angkat ya sudah sering kita lihat, seperti dukun, zombi, hantu, untuk ruma dara thriller pembunuhan bagus juga sebagai variasi tontonan.

    BalasHapus
  4. Sangat nggak suka "Rumah Dara." Just another pointless silly gore. Sigh!!

    BalasHapus
  5. Anyway, masih banyak film-film arthouse Indonesia (bukan slasher) yang jauuuuuuuuuuuuh lebih "BERMUTU" ketimbang "Rumah Dara."

    BalasHapus
  6. Maaf ralat untuk koment diatas banyak tulisan yang salah... om rijon contoh nya film pa? kasih tau donk ! yang katanya film2 bagus itu. Jadi pengen tau selera om rijon film-film apaan...

    BalasHapus
  7. suer, aku gak mudeng dgn konsep "hinaan"mu yg ini =.="

    BalasHapus
  8. @henry:

    Favoritku dari Indonesia (th. 2000-2009):
    - Opera Jawa
    - Jermal
    - Babi Buta Yang Ingin Terbang
    - Pasir Berbisik
    - The Photograph
    - Under the Tree
    - Mereka Bilang Saya Monyet!
    - Impian Kemarau

    Favoritku dari Indonesia (di bawah tahun 2000):
    - Tiga Dara (film terbaik Indonesia yang pernah dibuat bahkan sampai sekarang, bagiku)
    - Secangkir Kopi Pahit
    - Pacar Ketinggalan Kereta
    - Ibunda
    - Tjoet 'Njak Dien
    - Doea Tanda Mata (film perang terbaik dari Indonesia, buatku)
    - R.A. Kartini

    Boleh mampir ke blogku kalau berkenan:
    http://resensi-resensi-film.blogspot.com/p/list-resensi.html

    BalasHapus
  9. @henry:
    Tambahan, aku belum om-om, kok.

    BalasHapus
  10. @rijon
    rumah dara merupakan terobosan baru ditengah serbuan film horor sexy. dan lumayan nendang meski sutradaranya sendiri mengaku terinspirasi sama film texas massacre chainsaw. salutnya dia nggak template, tapi membuat sebuah hal yang baru dan lumayan membawa harum film indo...

    impian kemarau dan babi buta emang rilis vcd or dvd...?

    terus bisa kasih tau link film 3 dara..
    kata emak gue bagus juga

    BalasHapus
  11. @bee:

    "Tiga Dara" dulu pernah nonton di TVRI. :)
    Dulu waktu jaman-jaman TVRI belum go-komersil, kalau nggak salah pas awal-awal aku SMA dulu nontonnya. Dan bagus banget. Filmnya masih hitam putih. Mieke Widjaya masih muda dan cantik (sekarang sudah keriputan).

    "Impian Kemarau" ditayangin di festival film (itu bukan tipikal film komersial/menghibur, tipe-tipe film seni). "Babi Buta Yang Ingin Terbang" sudah ada DVD-nya, masih terbatas. Lagi-lagi tipe film seni, bukan film mainstream.

    Dan mengenai "Rumah Darah." Sorry, saya memandang film Indonesia (atau tepatnya "menempatkan film Indonesia") di posisi yang sama dengan film-film lainnya (dari luar Indonesia). Kenapa harus dispesial-spesialkan hanya karena "dari Indonesia," padahal filmnya sendiri tidak terlalu spesial? Justru gal seperti ini lah yang akan memanjakan film Indonesia.

    "Film tipe A" itu terobosan baru di Indonesia. Kalau yang dilihat "terobosan baru di Indonesia" melulu, jelas sekali perfilman Indonesia bakal kalah denga perfilman Thailand, Afrika Selatan, Mesir, bahkan dengan Iran dan Korea Selatan pun sekarang sudah dibilang kalah.

    Aktris Korea sudah ada tuh yang menang Festival Cannes. Film-film featurenya juga sudah banyak yang masuk kategori "in competition." Indonesia, di Cannes, paling jauh baru samapai kategori "Un Certain Regard," dua film: "Daun di Atas Bantal" dan "Serambi."

    Pertanyaannya. Kapan perfilam Indonesia mau melakukan loncatan besar? Atau terus-terusan "terobsoan-baru-bagi-Indonesia-melulu"?

    Lihat "Opera Jawa." Di London Film Festival film ini diapresasi sangat baik lo. Malah beberapa dianggap salah satu musikal terbaik di dekade ini. Bodohnya, di Indonesia sendiri apreasiasinya dengan film semacam ini masih sangat kurang. Mungkin benar kata Hanung Brahmantyo, "Penonton Indonesia belum siap sama yang berat-berat?" (kalau nggak salah di salah satu wawancara tentang "Ayat-Ayat Cinta").

    BalasHapus
  12. @rijon: wah, gak nyangka.... gue ngebet banget dan ternyata lo udah lihat 3 dara. jarang tipi sekarang yang nayangin film jaman dulu. ada sih tapi kek film suzzana sama film indro dkk...

    hmm, bener juga sih kata lo. kita harus menyamaratakan dan nggak usah ngebikin kalo film ini buatan indo, jadi harus dibedain dengan label besar. tapi apa nggak terlalu gimana ya, haha... susah juga secara tontonan lo lebih berat dari gue wkwkwk....

    BalasHapus
  13. tukar link yuk
    url : http://fracefr.co.cc
    title : http://fracefr.co.cc

    BalasHapus
  14. untuk film ini entah kenapa saya lebih suka titisan naya walaupun agak kecewa ngeliat endingnya ( hantu yg duduk di dekat cowok itu ngga banget! ), dan tentu saja "DARA"

    Salam kenal buat kamu

    BalasHapus
  15. @film: sorry to say link exchange hanya untuk blog review gan wkwk...

    BalasHapus