6 September 2011

1 Kejarlah Jodoh Kau Kutangkap [2011]


"Udah deh kamu gak perlu khotbah, aku uda sering denger di tivi!" - Farah

Bukan. Ini bukan sekuel dari komedi romantis terbaik yang pernah dimiliki Indonesia itu. Bukan pula remake dengan perubahan judul lebih kekinian. Kejarlah Jodoh Kau Kutangkap merupakan alternatif titel plesetan dari film arahan Indrayanto Kurniawan. Which is diharapkan mampu mengekor kesuksesan film asli yang rilis tahun 1986 dan dibintangi oleh Lydia Kandou bersama Deddy Mizwar tersebut. Ceritanya sendiri ditulis oleh Benni Setiawan, pemenang naskah adaptasi dan sutradara terbaik lewat film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta dalam ajang Festival Film Indonesia 2010 lalu.

Kisah dibuka oleh kegalauan Asep (Andhika Pratama) ditengah arak-arak menuju rumah Enok (Pretty Asmara), gadis desa pilihan sang ibu (Lydia Kandou) yang dijodohkan dengannya. Beruntung sebuah peristiwa membuat acara lamaran itu batal. Ya, peristiwa yang akhirnya membuat Asep mengalami sindromlove at the first sight pada cewek kota sekaligus artis bernama Farah Dillon (Donita) yang sedang melakukan pemotretan di desa tempat Asep tumbuh besar.

Saking jatuhnya cintanya, Asep sampai menyusul Farah ke Jakarta dengan membawa sebuah misi yang tak mungkin. Misi apalagi kalau bukan menyatakan suka pada sang pujaan hati dan berharap cintanya berbalas. Namun Asep tak tahu, dibalik sikap baik atas nama balas budi yang ditunjukkan Farah padanya, cewek itu menyimpan berbagai masalah produk kota besar. Terutama jalinan cinta dengan sang mantan, Brandon (Betrand Antolin) yang begitu rumit. Menyerah begitu sajakah Asep setelah mengetahui semua? Mampukah Farah bertekuk lutut pada cowok kampung yang noraknya unlimited?

Itulah kisah almost basi yang ditawarkan film terbaru garapan BIC Prodution dan Mitra Pictures ini setelah sekian kali merilis horor-komedi sampah nggak bertanggung jawab yang mirisnya mampu meraih tiga ratus ribu penonton lebih. Hasil yang cukup bisa dibanggakan karena telah membalikan modal produksi.

Film ini gue tonton tanpa ekspetasi. Benar-benar menurunkan derajat serendahnya setelah membaca komentar teman-teman sesama reviewer yang kebanyakan mencela, menghujat dan kawan-kawan dalam berbagai variasi. Berangkat dari minat membantai habis seperti biasanya, guepun turut berpartisipasi. Untuk membuktikan seberapa nyampahnya film kedua sang sutradara selepas menukangi Saus Kacang beberapa tahun lalu.

Dan gue cukup kecewa. Iya, kecewa karena filmnya tak seburuk itu. Tak sejelek yang dibicarakan teman gue. Please, jangan salahkan gue yang ngefans sama Donita. Meskipun paha mulus Donita cukup menambah nilai lebih, nyatanya bukan karena itu gue menikmati film ini. Ya, film ini menghibur kok. Seenggaknya bagi gue. Alurnya jelas dan runut. Dialog sundanya cukup bisa dipake untuk belajar kilat. Dan yang pasti banyak sesuatu yang bisa kita petik. Terlepas dari penyajiannya yang bisa dikatakan kelewat ‘ceramah’.

Meski begitu Kejarlah Jodoh Kau Kutangkap masih nggak bisa lepas dari beberapa faktor minus yang mungkin merusak filmnya sendiri. Look, gue rasa porsi komedi yang maksa itu nggak perlu terlalu lebay ditampilin. Karena selain nggak bisa bikin gue (dan seisi bioskop) tertawa ngakak sampe kayang diatas monas, nggak perlulah dimasukan unsur yang diharapkan mampu membuat tertawa tapi juntrungannya malah sebaliknya. Kalo aja lebih konsen ke drama (dimana gue menikmati sisi ini), gue yakin filmnya bisa lebih sedikit enak dinikmati. Dalam hal ini, mungkin penulis skenario dan sutradaranya harus banyak tahu bagaimana cara menampilkan komedi yang baik dan benar.

Lalu soal logika-logika yang nggak mau gue jelasin (saking anehnya) serta beberapa plot yang nggak tereksekusi dengan baik. Seperti latar belakang Farah dan kesalahan apa yang membuat hubungan Brandon-Farah bisa serumit itu. Karena percayalah, nggak akan dijelaskan atau diberi sedikit klu sampai film berakhir.

Di nilai dari segi akting nggak ada masalah. Andhika terlihat begitu menjiwai sampe urat mukanya muncul kayak gitu. Lalu Donita, yang bagaimanapun kekurangan dia, gue nggak bakal pernah bisa menyalahkannya. Maklum mantan gue *tolong tampar sebelum gue membahas soal Donita semakin alay jaya*

At least, Kejarlah Jodoh Kau Kutangkap bisa dijadikan alternatif tontonan. Meski masih jauh dari kata sempurna namun kehadirannya layak kita apresiasi. Lupakan soal komedi yang menentang logika, nikmati saja sisi dramanya yang begitu ringan dan menghibur.

Rating 5/10

1 komentar :