"ketika galau datang menghampiri, bershowerlah.." ~ Poconggg
Arief Muhammad, remaja yang coba mencetak sejarahnya hari ini. Berkat sebuah keisengan, dia menjadi sosok yang sangat diperbincangkan. Hingga pada suatu saat kesempatan datang untuk menuliskan sampah-sampahnya dalam sebuah buku which we then call Poconggg Juga Pocong. Meski nggak ngefollow dia di twitter bersama 1,321,626 ababil lainnya yang tertera dalam akun saat terakhir me-recheck, gue tau bahwa @Poconggg adalah seleb tweet. Begitu juga ketika Maxima Pictures coba mengambil keuntungan dari keeksisan sosok yang lagi hype dimana-mana ini. Maka jadilah Poconggg Juga Pocong The Movie, yang naskah filmnya dikembangkan oleh Haqi Achmad dan Arief Muhammad dari rangkaian cerita random dalam buku.
Dimas (Ajun Perwira) masuk golongan cowok cupu di SMA. Fortunately he’s not alone. Karena ada Sheila (Saphira Indah), sahabat plus seseorang yang Dimas puja setengah hidup, yang sedikit-banyak bisa memperbaiki taraf kecupuannya di masa SMA.
Kelamaan memuja dalam diam, membuat Dimas ngerasa hidupnya nggak lengkap. Therefore dia menyusun rencana menembak Sheila bertepatan dengan April Mop. Karena menurut hematnya, kalo nanti yang didapat adalah sebuah penolakan, dia tinggal bilang: “gotcha, april mob!” dan fakta yang terjadi memang begitu. Semenjak itu, hidup Dimas berubah. Karena ketika bangun keesokan hari, dia sudah bertransformasi menjadi seikat Pocong yang tetap aja dianggap cupu oleh Anjaw (Rizki Mocil) and the gank meski sudah hidup di dunia setan. Dimas pun makin galau begitu tahu Sheila sudah tak mungkin tergapai lagi.
Berkat kekepoan tiada tara, gue menyempatkan beli buku Poconggg. Honestly, novelnya garing biadap. Udah tipis, mahal, kriuk pula. Gue bingung apa yang membuat buku ini best seller. Karena yang nulis @Poconggg? Of course, yes! Dan semakin menyangsikan filmnya begitu melihat beberapa cast seperti Rizky Mocil yang emang langganan Maxima, Guntur Triyoga and the fact kalo gue sentimen sama akting sok cool-nya dan langsung pingsan dengan anggun begitu melihat nama sutradara yang dipilih: Jeng Chiska Doppert! Serius, gue langsung galau. Beruntung ada nama Nycta Gina, mantan gue pas jaman SD, masuk ke jajaran pemain utama. Setidaknya ada alasan krusial buat gue menonton film ini. Dan bagaimanakah hasil akhirnya pemirsa?
Gue bingung mau nyalahin siapa ketika #PJPTheMovie tak mampu membuat gue ketawa. Akting ensemble cast, Chiska Doppert atau editor filmnya yang terlihat sangat amatir? Entahlah.. Yang jelas film ini sekriuk novelnya. Padahal dilihat dari segi naskah yang dialognya hitz banget di ranah twitter, gue yakin kalo bakalan ketawa kayang. Tapi yang terjadi, gue malah berulang kali ngebatin “oh come on!”. Hal ini membuktikan kalo Jeng Chis tak perlu memaksa dirinya untuk terus-menerus berada di jalur komedi. Dia nggak punya naluri itu. Komedi nya nggak mampu dia visualin dengan baik. Padahal uda yakin adegan slapstick di film ini bisa mengundang tawa penonton pada umumnya, gue pada khususnya.
Itu masih naskah dan proses visualisasi, gimana dengan akting si Poconggg? Nggak usah berharap banyak deh ya. Ajun Perwira sebagai pionir utama tak mampu berakting lepas alias kurang greget. Nycta Gina yang gue jadiin alasan pun nyatanya tampil senada. Malah mengingatkan gue akan aktingnya sebagai Jeng Kelin.
Untungnya, #PJPTheMovie tidak terlalu jatuh ke jurang seperi pendahulunya, Kambing Jantan, yang dobel kriuk plus dobel garing level 10. Eh kok kayak maicih? Gue iklan nih! Harusnya presiden maicih kasih gue royalti dongs!. Faktanya film ini masih memiliki beberapa poin menarik seperti soundtrack yang ear catchy dan perbendaharaan kata baru yang kemungkinan sedang dan akan trend.
In the end, ini cuma masalah selera. Kalo sebagian orang suka dengan komedi yang ditawarkan oleh sosok dibalik seikat @Poconggg yang jadi fenomena di dunia pertwitteran saat ini, sah-sah aja. Kalopun ada yang tidak menyukai, itu juga sah-sah saja. Karena tawaran komedi khusus ditujukan untuk pangsa abegeh yang kemakan hype Pocong hobi galau ini -___-
oh waw! kirain cuma gue yg ngerasa dia garing...~
BalasHapusoh gosh, ternyata masih ada makhluk yg civilized di luar sana...
Hapusnice to know you! :D
Gw juga ga suka film garing ini... Next boikot kuntil duyung... Ngerusak film indonesia aja
BalasHapusTryata bkn cm gw jg yg ngrasa niy film garing.. Ckckck..
BalasHapusgaring ni film, tapi masih mending film bikinan jeng chiska daripada masternya (yu taulah siapa). sehingga (sayangnya) ga banyak adegan goblok di luar akal manusia yang bisa gw ketawain sampai puas.
BalasHapuskalau lu nonton sampai habis, coba lu bandingin adegan akhir pocong juga pocong dengan ending film ini :D
http://www.youtube.com/watch?v=jhrYfJIkqPU
gimana? :D
bingung mau nonton film indonesia yang bagus yang mana...
BalasHapusSeenggaknya kan kegaringannya gak lebih dari film KambingJantan \(´ー`)┌
BalasHapus