28 April 2012

4 The Witness [2012]


Tiga bulan setelah dipindahkan dari Manila ke Jakarta, Angel (Gwen Zamora), seorang general manager sebuah hotel, dihantui oleh mimpi buruk. Dalam mimpi tersebut, dia bertemu dengan pria tak dikenal (Agung Saga) yang beberapa kali coba melakukan usaha bunuh diri. Seolah petunjuk, tak lama setelah itu keluarganya menjadi korban pembantaian seorang pria tak dikenal (Pierre Gruno).

Selamat dari kematian setelah tertembak, Gwen dihantui oleh Safara (kimberly Ryder), sang adik, yang sepertinya tahu motif apa dibalik kekejian pembunuh tersebut. Sambil perlahan menghapus kenangan buruk yang menimpa, Angel berusaha memecahkan teka-teki kematian keluarganya. Dan tentu saja menerjemahkan mimpi buruk yang semakin sering datang menghantui.

Kisah yang ditawarkan oleh The Witness sebenarnya sangat klise dan dangkal. Tapi, Muhammad Yusuf mampu mengemas film produksi bersama Indonesia dan Filipina ini mempunyai poin lebih.

Meski dipertengahan cerita seakan tak pernah berkembang (baca:sinetronisme), intesitas suspense yang ditawarkan berhasil mengedor andrenalin dengan cermat. Dari awal kita akan dibuat peduli pada sosok Angel yang sukses diperankan dengan baik oleh Gwen Samora.

Ya, sebagai main role, Gwen mampu menerjemahkan kegalauan seorang wanita korban pembantaian mengerikan dengan sebuah senapan. Pierre Gruno yang sebelumnya kita lihat dalam The Raid juga berakting tak kalah gemilang meski sedikit mengingatkan dengan sosok Clint Eastwood.

Sayangnya, Bebi Hasibuan selaku penulis naskah rupanya masih kurang bisa menggali kejutan-kejutan misteri. Sehingga tak ayal kita akan dibuat heran dengan alternatif alasan pelaku melakukan pembantaian yang oh-so-kriuk-kriuk.

Jika dibandingkan dengan Tebus, film ini jelas beda set. Meski mengusung genre yang sama, The Witness lebih tertata dengan elegan. Baik dari pergerakan kamera yang begitu dinamis. maupun cara Muhammad Yusuf menjaga minat penonton untuk tetap terpaku menonton rentetan kisah pada film ketiganya. Tidak spesial, tapi layak tonton.

SCORE: 6/10

4 komentar :

  1. bee review film Modus anomali donk...

    Tenks

    BalasHapus
  2. Bee, review lovely man dunk...kt temen2 moviegoers film ini bagus bangett

    BalasHapus
  3. aku suka dengan film ini..apa lagi dengan soundtracknya " Before Die" yg keren habis..

    BalasHapus
  4. Oftentimes after some a static correction, the most important pink coloured cooktop toaster oven could also be used as
    the low to medium with re-flow furnace. Pressure in some bath towels on
    top of that have with your desired fall. Adore get a bit huge, yet if you cherish exceptionally sleek
    guacamole, all Ninja Food processor or blender may easily fit and healthy the fact option very same time!
    You ought to spell out your current Nice Toasters consequently, you're able label turning into a consultant meanwhile with the outstanding offering of toaster oven cookers who have high quality not to mention huge (useful) marketing!

    Check out my site ... apw wyott toaster oven

    BalasHapus