29 November 2010

1 Merem Melek [2008]

rating 0/10

mumpung gue kerja di warnet, gue selalu saja punya ide agar bisa memanfaatkan otak gue untuk berpikir secara hebat a.k.a gratisan. Contohnya adalah dengan memanfaatkan fasilitas yang ada. Kan gue kerja di bagian operator, otomatis gue selalu ngadep layar terus dong. Nah sambil membunuh waktu luang, gue klik youtube.com and cari-cari film Indonesia yang bagus buat di tonton--secara nggak ada tuh film hollywood yang di upload sekalian subtitle indonya. maklum inggris gue masih level 2. dan daripada beli VCD/DVD ato nyewa di rental, kan, mending liat di sini. Udah gratis, cepet pulak. setelah searching, gue iseng buka film Indonesia keluaran 2008 berjudul MEREM MELEK besutan Ian Jacobs. Pemainnya ada Miller (Kun), Yama Carlos (Jun) dan Catherine Wilson (Sheila).


Cerita dibuka dengan NGGAK BANGET namun cukup kreatif--well, kalo mencari keuntungan dari perang tarif operator itu bisa dibilang kreatif sih--dimana sepasang teman se-kos yang kesannya gay, saling asyik bicara ngalor ngidul nggak nyambung dengan mesra.

Ide ceritanya udah sering banget diangkat; tentang mimpi seseorang untuk mengubah hidupnya menjadi lebih baik. Tapi kali ini bercerita tentang sosok yang bermimpi ingin jadi artis. kalo aja dua tokoh utama disini nggak bego, harusnya mimpi itu bisa cepat terwujud karena dari segi tampang mereka emang layak dijual.

Baru 10 menit gue liat, gue ngerasa deja-vu sama salah satu scene pas Kun dan Jun memergoki tetangga kos mereka melakukan aksi pemukulan di gudang. Bukan pemukulan tanda pertengkaran, tapi ingin membuktikan siapa yang lebih kuat kalo dipukul. Hmm seperti film 'ini' deh, batin gue waktu itu. Tapi gue tetep enjoy aja lihat. karena lumayan seru juga meski banyak adegan slapstik yang harusnya lucu tapi malah dibuat garing. Dan well, kayaknya gue masih tertarik buat nerusin nonton ini film.

Setengah jam lebih, saat scene itu menceritakan bahwa Kun dan Jun pulang dari kampus sambil ngulum lolipop, lalu nggak sengaja lihat teman mereka tidur di kamar yang pintunya dibuka sambil make kaos dan kolor doang, gue merasa deja-vu lagi. Apalagi waktu dengan kurang pentingnya dua orang ini masuk ke kamar, membuka kolor temannya itu sehingga terlihat pantat doang dan memasukkan lolipop mereka di lubang duburnya and then dengan hepi langsung narsis disebelah 'pantat tusuk lolipop' itu. Sumpah gue langsung ilfil, itukan ngejiplak scene film korea terlaris SEX is ZERO 2. OMG!!! What the fuck?!

Otomatis, gue langsung matiin tuh youtube dan buka facebook. Aduuh, jijik gue liatnya. Kalo sinetron yang ngejiplak sih masih wajar. lha ini, film bioskop, gezz, harusnya badan sensor kudu teliti soal hal ini. hmm, untung gue liat gratisan. Coba kalo nggak, bisa rugi gue. Anjroot!

Actually kalo aja adegan itu nggak ada, ceritanya uda cukup menarik kok. Beneran. lagian kenapa sih mesti ngejiplak segala, mana uda gak nyambung juga sama jalan ceritanya. Masa dua orang lagi depresi gara-gara gagal dapet kasting mendadak bego sih? Aarrggh, memalukan! GJ banget!

So, cukup segini ajah postigan gue tentang film ini. karena gue udah males bahas setelah gue putusin buat nggak nerusin nonton karena sama sekali nggak bermutu. setuju gak lo sama gue?

quote of the post: Harusnya Yama Carlos nggak perlu nerima peran buat film kancut kayak gini. Apa karena pengen eksis aja? Kasian...

http://www.smileycodes.info

1 komentar :

  1. aq setuju. dari review aja dah keliatan bahwa ini film gak jelas yg pgn meraih untung dengan judul memikat menggoda para penonton yg berotak mesum heheheeh dan artis sexy yg buka2 an.

    BalasHapus