21 Februari 2011

1 Perjaka Terakhir 2 [2010]


Jarang banget film indonesia mengambil genre aksi baku hantam. Adapun, cuma jadi pelengkap cerita, bukan sajian utama. Baru-baru ini lagi trend film bergenre aksi komedi. Ada yang berhasil di dua kubu seperti madame x *dengan catataan: lupakan komedi yang sedikit lebay*. Ada juga yang gagal di keduanya. Contoh gagal dari berbagai segi itu adalah film perjaka terakhir 2 arahan sutradara bernama jacky (who’s him?) yang dibintangi fahrani dan lagi-lagi ringgo agus rahman.

Gue rada nggak jelas sama jalan ceritanya. Apalagi ketika membaca sinopsis film di wikipedia atau 21 cineplex yang bisa gue bilang mereka/oknum tertentu telah melakukan sebuah kebohongan publik. karena terdapat penampakan lebay akut di sinopsis yang gue baca itu. Dimana nggak ada sama sekali adegan-adegan yang disebutkan dalam sinopsis.

Ya sudahlah, lagian udah basi ini. Tapi kurang lebih begini ceritanya. Sebuah perguruan silat bernama halilintar sedang dilanda pailit karena tak adanya pemasukan dana dari murid baru yang ingin berguru pada mereka. Dengan gencar, 4 anggota perguruan yang tersisa berusaha promosi mencari murid kemana-mana meski tak membawakan hasil. Sampai akhirnya datang sugeng (ringgo), satpam cupu yang berniat jadi murid dengan dua alasan. Alasan pertama karena dia menyukai satu-satunya murid cewek perguruan halilintar bernama sam (fahrani). Alasan kedua biar nggak dianggap remeh sama orang sekitar. Awalnya sempat diragukan karena sugeng tak mempunyai uang untuk membayar biaya pendaftaran. Tapi setelah menjanjikan kompensasi mau melakukan pekerjaan rumah selepas berlatih, diapun diperbolehkan. Toh nanti kalau sukses menjadi petarung handal, sugeng bisa dijadikan alat promosi.

Selama proses pelatihan, sugeng yang otaknya mesum mulu nggak pernah serius. Dia selalu tergoda akan kemolekan tubuh sam. Sampai akhirnya keadaan memaksa sam dan sugeng untuk bersatu melawan ki wedan (barry bintang) yang berniat memiliki buku tua turun temurun dari perguruan halilintar.

Menarik? Bagi gue, nggak. Selain nggak memiliki tema baru, semua yang ada di film ini sangat terkesan dipaksakan. Dari komedi yang garing meski udah bikin karakternya kesakitan setengah mati demi mengundang tawa penonton tapi tak berhasil. Adegan fighting yang nggak enak dilihat efeknya dan nggak jauh beda sama ftv di indosiar. Adegan buka-bukaan fahrani yang mubazir dan seharusnya tidak terlalu penting untuk diekspos toh bodi fahrani biasa-biasa aja. Adegan bugil ringgo yang, naudzubillah, ngapain sih pake acara pamer bokong gitu? Merusak mood gue aja. Untung gue nontonnya hasil donlod. Coba kalo dibioskop. Pasti udah gue muntahin poster filmnya tepat dimuka ringgo yang tercipta dari lahir udah bloon. Oh, pelis banget!

Jadilah sebuah film yang sangat membuang waktu untuk dilihat karena sama sekali jauh dari kesan menghibur. Membunuh penonton, iya. Karena berhasil memperkosa otak penonton untuk melihat hal-hal bodoh binti lebay yang seharusnya nggak perlu ada.

Rasanya nggak penting diberi label 2 karena film ini tak ada hubungannya dengan seri pertama selain sama-sama nyampah dan dibintangi oleh fahrani, yang bagi gue kehadiran ni cewek bukan sebuah nilai plus. dimana fahrani nggak terlalu pintar dalam memilih peran selepas mendapatkan piala citra berkat aktingnya di film radit jani. Sangat disayangkan.

rating 1/10

http://www.smileycodes.info

1 komentar :

  1. yang seri pertama aja gaagl ngapain juga buat seri kedua... gak sama lagi jalan ceritanya....klo buat film lanjutan cari yang sukses jgn carii yang gagal.. untung aq ga pengen nonton..

    BalasHapus